MAKALAH
PEDAYAGUNAAN
TENAGA KERJA PADA PROYEK KONTRUKSI
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS GUNADARMA
2018
KATA PENGANTAR
Pertama marilah kita panjatkan puji serta syukur
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat rahmat dan hidayah-Nya
sehingga makalah dapat
terselesaikan dengan baik. Penulis memperoleh bimbingan dan bantuan dari
berbagai pihak dalam penyusunan Makalah
ini, atas bimbingan dan bantuan tersebut
kami mengucapkan terima kasih.
Penulis menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari sempurna. Hakikatnya kesempurnaan dan kebaikan
datangnya dari Tuhan Yang Maha Esa. Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan Makalah dari awal sampai akhir. Semoga Makalah ini
bermanfaat bagi kami selaku Mahasiswa khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Penulis berharap Laporan Makalah dapat
digunakan sebagai bahan referensi bagi para pembaca.
Depok,
10 Desember 2018
M Taufik Hidayat
Alizon
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................... 1
DAFTAR ISI................................................................................................... 2
BAB 1 PENDAHULUAN.............................................................................. 1
1.1
LATAR
BELAKANG............................................................... 3
1.2
RUMUSAN
MASALAH.......................................................... 4
1.3
TUJUAN
PENULISAN ............................................................ 4
BAB 2 PEMBAHASAN.................................................................................. 5
2.1 MAKNA
DARI PENDAYAGUNAAN
TENAGA KERJA PADA PROYEK KONTRUKSI........................................................................................................... 5
2.2
PENDAYA
GUNAAN TRNAGA KERJA PADA PROYEK ..... 5
2.3
PENGENDALIAN
DAN PENGAWASAN TENAGA KERJA .. 6
BAB 3 PENUTUP........................................................................................ 8
3.1
KESIMPULAN........................................................................ 8
3.2
SARAN
................................................................................... 8
3.3
DAFTAR PUSTAKA.................................................................... 9
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa
ini telah memacu perkembangan industri yang ada di Indonesia. Hal ini dapat
kita lihat dari semakin banyaknya proyek yang ada dan dilaksanakan berbagai
teknologi dan inovasi baru yang diterapkan. Antara lain penggunaan plat bondeck
sebagai salah satu bahan dalam pekerjaan plat lantai. Akan tetapi dengan
perkembangan ini banyak juga pelaksanaan suatu proyek tidak dibarengi dengan
penggunaan tenaga kerja yang terampil dibidangnya serta perencanaan dan pola
pendayagunaanya tidak diterapkan secara baik bahkan tidak direncanakan secara
tepat. Sehingga banyak pekerjaan yang diselesaikan mengalami keterlambatan waktu
pelaksanaannya dan tidak sesuai dengan mutu dan kualitasnya.
Pemanfaatan tenaga kerja yang efisien dan
efektif, penempatan tenaga kerja sesuai dengan bidang dan keahliannya perlu
diterapkan dengan tujuan setiap potensi manusia yang terlibat dalam proyek ini
didayagunakan secara cermat, ekonomis, dan sistematis untuk mencapai sasaran
yang direncanakan. Dengan penerapan suatu pendayagunaan yang baik maka
diperoleh informasi data yang digunakan secara tepat dan teratur, alokasi
sumber daya tenaga kerja dengan jumlah yang dibutuhkan, dari 101 tenaga kerja
menjadi 50 tenaga kerja yang berpotensial dibidangnya. Agar terhindar dari
pemutusan hubungan kerja sehingga proyek dapat selesai dengan waktu yang telah
direncanakan.
2. Bagaimana
cara pengawasan dan pengendalian tenaga kerja
1.3.
Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan ini adalah untuk mencari
bentuk dan struktur tenaga kerja pada suatu proyek konstruksi, dimana segenap
potensi manusia yang terlibat di proyek ini didayagunakan secara cermat,
ekonomis dan sistematis untuk mencapai sasaran yang telah di rencanakan
BAB
2
2.1.
Makna dari Pendayagunaan
Tenaga Kerja Pada Proyek Konstruksi
Dalam pelaksanaan suatu proyek memerlukan
beberapa daya diantaranya tenaga kerja. Penggunaan tenaga kerja yang tidak
efektif dan efisien sering kali terjadi dalam pelaksanan suatu proyek. Oleh
sebab itu diusahakan sedapat mungkin agar tenaga kerja yang ada mampu
memberikan hasil yang maksimal dengan biaya seminimal mungkin. Masalah kini
yang timbul adalah bagaimana pola pendayagunaan tenaga kerja yang harus
diterapkan agar proyek dapat berjalan dengan baik dan sesuai yang di harapkan.
2.2
Pendayagunaan Tenagakerja Pada
Proyek
Perekrutan
tenaga kerja
Perekrutan
tenaga kerja adalah suatu proses mencari tenaga kerja dengan men-dorong serta
memberikan suatu pengharapan untuk melamar pekerjaan pada perusahaan.
Perekrutan ini dilakukan dengan memilih tenaga kerja yang telah berpengalaman
dan terampil di bidangnya.
Tenaga
kerja untuk proyek PTTU ini sebagian besar direkrut dari luar daerah yaitu Jawa
dengan alasan bahwa tenaga kerja dari Jawalah yang terampil dan mengerti
tentang pekerjaan yang di laksanakan yaitu pekerjaan dengan penggunaan Plat Bondeck.
Penempatan
tenaga kerja
Pada proyek ini tenaga kerja
yang ada ditempatkan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan yang ada. Yaitu untuk
setiap pekerjaan ditempatkan 1 orang mandor, untuk mengawasi pelaksanaan
pekerjaan dan juga beberapa orang pekerja untuk pelaksanaan tersebut. Khusus
untuk pekerjaan plat lantai ditempatkan tenaga kerja dengan pengaturan sebagai
berikut:
Pemasangan Bondeck : 3
Orang pekerja
Shear
Conector : 2
Orang pekerja
Pemasangan wiremash : 2 Orang pekerja
Sistem Pemberian Upah
Sistem pemberian upah pada
tenaga kerja selama pengamatan pekerjaan plat lantai khususnya untuk pemasangan
bondeck, shear connector dan wiremash diperhitungkan dengan seberapa
besar volume produk yang dihasilkan perhari.
2.3 Pengendalian Dan Pengawasan Tenaga Kerja
Untuk
mengendalikan waktu pelaksa-naan sehingga tidak mengalami keterlam-batan dilakukan
beberapa cara yaitu :
Kerja Lembur
Dengan mengadakan kerja lembur, maka pekerja dapat melanjutkan
peker-jaannya setelah waktu kerja tiap hari selesai. Tetapi dampak dari hal ini
adalah upah kerja lebih tinggi dari yang biasa dibayarkan. Untuk kerja lembur
dibayarkan untuk pekerja Rp.70.000/ hari. Dan untuk tukang Rp.90.000/ hari.
Pembagian Tenaga Kerja
Tenaga
kerja yang ada dipekerjakan bergiliran dan dibagi giliran. Ada berbagai cara untuk
membagi tenaga kerja, Diantaranya :
1. Penetuan ukuran dan jumlah tenaga kerja
2. Recruitmant dan pembagian dalam kelompok kerja
3. Komposisi tenagakerja dalam setiap pekerjaan
4. Pengendalian jumlah tenaga kerja yang
dibutuhkan selama proyek berlangsung
5. Perencanaan, penjadualan, pengarahan dan
pengawasan tenaga kerja
Pengawasan tenaga kerja.
Hal-hal
yang diawasi dalam pelaksanaan pekerjaan proyek ini adalah :
1. Disiplin
kerja
Dimana
tenaga kerja diharuskan bekerja sesuai jam kerja yang ditetapkan, disamping itu
juga tenaga kerja harus mampu menyelesaikan pekerjaan sesuai target yang
ditetapkan. Apabila tidak melaksanakan pekerjaan sesuai dengan yang ditetapkan
maka akan diberikan peringatan dan selanjutnya pemotongan upah kerja.
2.
Disiplin
Pelaksanaan
Agar
tidak menimbulkan kerugian pada pemilik proyek dan tidak berpengaruh terhadap
kualitas dan kuantitas pekerjaan. Di lokasi proyek disiplin pelaksanaannya harus
berjalan dengan baik karena pekerjaan dapat selesai sesuai dengan jadwal yang
di tetapkan.
BAB 3
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Dari sekian banyak pembahasan yang
tertera diatas maka dapat kita simpulkan bahwa dalam pendayagunaan tenaga kerja
pada proyek, sangat lah penting dalam suatu proyek kontruksi dimana dengan pengendalian
dan pengawasan tenaga kerja agar proyek kontruksi yang serumit dan sebesar itu
dapat berjalan dengan lancar dan selesai sesuai dengan jadwal yang ditetapkan.
3.2 Saran
Untuk mendapatkan tenaga kerja yang efisien dan
optimal perlu diperhatikan beberapa hal berikut:
1. Disiplin
tenaga kerja dalam bekerja perlu ditingkatkan
2. Perlu adanya peningkatan penga-wasan terhadap
tenaga kerja, sehingga pekerja lebih rajin dan ulet lagi.
3. Perencanaan
jumlah tenaga kerja dalam setiap pelaksanaan setiap pekerja harus dibuat
sebaiknya dengan suatu pola pendayagunaan yang tepat salah satunya dengan
adanya perataan sumber daya tenaga agar tidak akan terjadi kekurangan tenaga
dan menghindarkan dari PHK.
DAFTAR PUSTAKA
Silalahi Beneth N. B. 1983. Perencanaan
Pembinaan Tenaga Kerja Perusahaan. Jakarta..
Barrie S. Donald, Boyd C. Pauldson, 1987. Manajemen Konstruksi Profesional. Erlangga.
Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar